Puisi 6; Bulan Dikekang Malam

 Bulan Dikekang Malam


semerbak 

aroma gelap malam

bercampur dengan

keheningan


tanah yang belum kering

usai hujan

bulan yang sejak tadi

bertengger jelas di langit


pernahkah

bulan mengadu pada bintang

tentang dinginnya malam

tentang kesendirian 

yang hampir menjadi lara


kekosongan, kesunyian 

hampa


pernahkah

kau mendengar bulan menangis?


kesendirian telah mengakar dalam dirinya

dia hanya ditemukan

dengan mentari

hanya saat gerhana


katakan pada bulan

bagaimana cara menyambut

rasa rindu


bagaimana pula,

cara berpamitan dengan rindu


bulan hanya melakukan

sisa sisa

kekuatannya


itulah mengapa,

disaat aku merindukan sesuatu hal

pada malam hari

aku memandang bulan


kita rayakan bersama

tentang rindu, bukan?



You Might Also Like

0 komentar

Top Categories